fbpx
SD QI Indonesia

Membatasi Penggunaan Gadget

Halo  Ayah Bunda, di era serba teknologi seperti sekarang ini, rasanya sulit sekali untuk menjauhkan anak  dari  penggunaan gadget. Perhatikan saja, tanpa Ayah Bunda ajarkan anak dengan mudahnya menggeser layar sentuh pada ponsel Ayah Bunda. Tak heran pembatasan penggunaan gadget  pada si anak menjadi perkara yang tidak mudah, ditambah Ayah dan Bunda termasuk para pengguna gadget yang cukup intens.

Untuk itu perlu adanya perhatian tentang hal ini, mengingat kebiasaan menggunakan gadget pada anak berpotensi menjadi candu yang bisa berdampak buruk bagi psikologis anak.

Mengapa penggunaan gadget perlu di batasi ?

Penting untuk Ayah Bunda memperhatikan faktor usia dan kebutuhan sebelum membelikan gadget untuk sang anak. Ayah Bunda juga perlu memberikan aturan penggunaan gadget yang harus di patuhi oleh anak. Bukan hanya jenis gadgetnya, tapi juga untuk kebutuhan apa. Jika untuk permainan, Ayah Bunda harus tahu permainan apa yang sering dimainkan anak, juga isi gadget si anak. Waktu penggunaan gadget  juga harus dibatasi dalam sehari, jika Ayah Bunda lalai dalam mengawasi, maka dengan mudah anak akan mengalami kecanduan gadget.  Jika anak sudah kecanduan gadget,  itu harus di bantu seorang yang lebih professional, seperti psikolog atau psikiater. Tentunya Ayah Bunda tidak ingin ini terjadi kan.

 

Akibat Kecanduan gadget

Ayah Bunda juga harus tahu dampak dari kecanduan gadget yang bisa menyerang anak-anak Ayah Bunda tercinta. Biasanya di tandai dengan perasaan gelisah jika tidak diberi gadget, sulit fokus, hingga muncul beberapa gejala atau masalah Kesehatan seperti:

  1. GANGUAN PADA MATA

Rentan sekali Ketika anak Ayah Bunda tercinta yang sudah kecanduan gadget mengalami gangguan pada mata. Ini terjadi karna terlalu lama menatap layar handphone, yang memicu gangguan seperti mata kering,mata lelah, hingga gangguan penglihatan.

  1. KURANG TIDUR

Anak perlu mendapat waktu tidur yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan menjaga Kesehatan tubuhnya. Jika kecanduan gadget, waktu tidur anak akan terganggu, menurunnya proses belajar anak yang akan berdampak pada menurunnya prestasi anak dan membuat perkembangan otak menjadi tidak optimal, karna tidur yang cukup adalah kunci untuk perkembangan otak yang lebih optimal.

  1. MASALAH MENTAL

Kecanduan gadget  juga bisa mengganggu kesehatan mental dan perubahan perilaku hingga depresi. Anak bisa menjadi agresif dan mudah tersinggung jika Ayah Bunda tidak memberikan akses menggunakan gadget. Padahal jika anak bisa menahan diri, berpikir dan mengendalikan emosinya itu termasuk keterampilan dasar untuk kesuksesannya di masa depan. Maka dari itu, Ayah Bunda perlu menerapkan batasan sehingga resiko kecanduan gadget pada anak bisa dihindari.

Tips Bijak membatasi penggunaan gadget.

Nah, mungkin Ayah Bunda masih ada yang bingung bagaimana membatasi penggunaan gadget pada anak. Berikut tips bijak membatasi penggunaan gadget yang bisa Ayah Bunda terapkan :

  1. Buat jadwal penggunan gadget

Ayah Bunda bisa membuat Jadwal kapan anak boleh bermain gadget dan kapan saja ia tidak boleh bermain gadget. Misalnya pada saat makan, pada saat berkumpul bersama keluarga dan teman temannya, sehingga anak bisa menghabiskan waktu sepenuhnya bersama keluarga atau teman teman seusianya. Untuk anak usia 5 tahun ke atas, batasi penggunaannya tidak lebih dari 2 jam selain waktu belajar agar mata anak tidak mudah lelah dan menjadi kecanduan. Batasi penggunaannya dengan tidak memberikan akses pada anak sepenuhnya. Tunggulah sampai ia meminta dan ambil kembali gadget darinya Ketika waktu yang sudah di jadwalkan selesai. Jika  anak merengek, Ayah bunda bisa mengalihkan perhatiannya dengan mengajaknya bermain bersama agar tidak merasa bosan. Ciptakan permainan yang seru dan menarik, seperti membaca cerita atau bermain puzzle. Sembari bermain Ayah Bunda bisa mengajaknya bicara seputar kesehariannya, sehingga keinginan untuk bermain gadget teralihkan.

  1. Ayah Bunda harus menjadi teladan yang baik

Jika Ayah Bunda  ingin membatasi anak bermain gadget, maka Ayah Bunda perlu memperlihatkan contoh yang baik juga. Ayah Bunda juga tidak boleh terus-menerus terlihat memegang gadget. Buatlah waktu luang bersama keluarga, agar anak menyadari bahwa ada kalanya waktu untuk bermain gadget dan waktu untuk melakukan aktifitas lainnya. Ayah Bunda juga perlu mengajak anak untuk mengunjungi toko buku  dan membaca buku favorit mereka. Ayah Bunda juga bisa mengikutsertakan anak dalam berbagai kegiatan yang ia sukai, misalnya gabung klub sepakbola, basket atau musik. Jangan lupa ajari anak untuk bersosialisasi dengan tetangga atau teman-temannya.

  1. Beritahu waktu yang tersisa

Memperingatkan sebelum waktunya habis dapat mencegah kemarahan anak saat waktu bermainya selesai. Beritahukan kepada anak bahwa waktu bermain akan habis sekitar 10 menit sebelum waktu bermain gadget  yang dimiliki habis.

  1. Tetapkan daerah bebas gadget

Ayah Bunda harus menetapkan daerah bebas gadget dirumah. Misalnya, diruang makan, ruang keluarga, atau di kamar tidur. Tidak hanya anak-anak saja, Ayah Bunda  juga harus menaati aturan tersebut sebagai contoh yang akan dilihat oleh anak Ayah Bunda tercinta.

 

Rekomendasi “tools” untuk mengontrol penggunaan gadget anak

          Saat ini ada beragam aplikasi untuk dapat mengontrol, dan mengawasi aktivitas penggunaan gadget oleh anak. Salah satu yang fasilitas yang dapat dinikmati secara mudah dan gratis adalah produk dari Google, yaitu Google Family Link.

Aplikasi ini dapat Ayah Bunda unduh di Playstore atau Appstore, apps keluaran Google ini dapat menautkan akun Google milik Ayah Bunda dengan gadget milik anak. Sehingga Ayah Bunda dapat secara real-time meninjau aktivitas anak dalam menggunakan gadget di kesehariannya.

Beberapa fitur unggulan yang dapat dinikmati dari aplikasi Googel Family Link antara lain :

  • Menyetujui download dan pembelian yang dilakukan anak Anda dari Google Play serta membatasi visibilitas konten Google Play Store berdasarkan rating kedewasaan;
  • Mengelola setelan seperti SafeSearch untuk Google Penelusuran;
  • Meninjau izin aplikasi anak Anda di Android, seperti mikrofon, kamera, lokasi, dan akses kontak;
  • Mengubah setelan pemfilteran konten untuk aplikasi YouTube Kids;
  • Menyetel batas waktu pemakaian di perangkat Android atau ChromeOS anak Anda;
  • Melihat lokasi perangkat Android aktif yang digunakan untuk login oleh anak Anda;
  • Mengelola setelan aktivitas untuk Akun Google anak Anda; dan
  • Mengizinkan satu lagi anggota keluarga selain Anda untuk memegang kontrol yang kurang lebih sama dengan Anda terhadap akun anak Anda.

Nah itu dia beberapa tips untuk Ayah Bunda dalam mengendalikan penggunaan gadget pada anak. Semoga artikel ini bermanfaat.