Universitas Pakuan (Unpak) dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berkolaborasi dalam program pengabdian masyarakat (abdimas). Abdimas dilakukan dengan memberikan pelatihan pembelajaran bagi guru mata pelajaran IPA di sekolah Quantum Inti Indonesia.
Kegiatan abdimas bertajuk “Pengembangan Pembelajaran Sains Inovatif yang Mendukung Pencapaian SDGs” ini diikuti oleh 40 orang terdiri dari para dosen dan mahasiswa jenjang S2 dan S3 program studi magister pendidikan IPA Unpak dan UPI. Serta empat guru model yang berasal dari SMP dan SMA Sekolah Quantum Inti Indonesia.
Kepada Radar Bekasi, Dosen Fakultas IPA Unpak Anna Permanasari menjelaskan, kegiatan abdimas ini dilakukan secara berkelanjutan dengan sistem kolaborasi.
“Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan sistem continue dan kolaborasi, karena zaman sekarang kalau tidak ada kolaborasi hambar rasanya,” ungkap Anna saat ditemui di Sekolah Quantum Inti Indonesia, Sabtu (23/7).
Kegiatan ini berlangsung tiga kali pertemuan secara daring dan tatap muka dengan lama waktu setara 32 jam. Pelatihan yang diberikan bagi guru IPA meliputi materi pembelajaran berbasis Science, Technology, Engineering, dan Math (STEM), materi pembelajaran berbasis IT, dan materi berbasis potensial lokal.
Dijelaskan oleh Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) UPI Ida Kaniawati bahwa, pertemuan pertama 12 Juli 2022 dengan kegiatan workshop daring rancangan pembelajaran, kemudian dilanjutkan pada pertemuan kedua secara daring 16 Juli 2022 untuk finalisasi materi, dan dilanjutkan pada pertemuan ketiga 23 Juli 2022 dalam kegiatan open lesson di berbagai daerah.
Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini, diharapkan para guru IPA dapat memiliki inovatif dan kreatifitas dalam pembelajaran yang diberikan kepada siswa.
“Kami berharap implementasi ini bisa sampai kepada guru-guru untuk merefleksi guru-guru, sehingga bisa berinovasi dan kreatif dalam memberikan pembelajaran kepada siswa,” jelasnya.
Adapun tujuan dari abdimas adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya bagi mata pelajaran IPA. “Tujuan kami adalah meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya bagi mata pelajaran IPA. Jadi disini kami memberikan pilihan bagi guru, implementasi pembelajaran yang seperti apa yang bisa mulai diterapkan kepada siswa,” ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan di sekolah Quantum Inti Indonesia di Bekasi. Tetapi juga dilaksanakan di sekolah lain yang berada di Cirebon, Kuningan, dan Bandung dengan jumlah peserta mencapai ratusan orang.
“Pesertanya itu ada sekitar 700 orang dan pelaksanaannya bukan hanya dilakukan di satu daerah saja. Tapi di beberapa daerah, salah satunya adalah Kota Bekasi,” pungkasnya.
Sementara, Kepala SMA Quantum Inti Indonesia Eva Rosita menyampaikan bahwa, IPA merupakan mata pelajaran yang cukup dikembangkan oleh pihak sekolah.
“Hadirnya mahasiswa dan dosen Universitas Pakuan dan Universitas Indonesia ini menjadi salah satu motivasi baru bagi guru. Karena sains ini merupakan salah satu bidang ilmu yang cukup dikembangkan di sekolah kami,” ungkapnya.
Dikatakan, IPA merupakan mata pelajaran yang sudah diterapkan sejak sekolah dasar. Menurutnya, setiap tingkatan memiliki kesulitan materi yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, pihaknya mengapresiasi adanya abdimas yang dilaksanakan Unpak dan UPI. “Ilmu sains itu sudah diajarkan sejak sekolah dasar, dimana semakin tinggi tingkatannya maka semakin banyak pula materi yang harus dipelajari. Jadi program pengabdian masyarakat ini, memang sangat membantu sekali untuk pengembangan para guru-guru di sekolah kami,” ucapnya.
Melalui sains yang inovatif, ujar aia, pihaknya merasa bahwa atas kolaborasi yang dilakukan ini diharapkan dapat searah dengan pengembangan yang dilakukan pihak sekolah.
“Melalui sains inovatif yang diberikan kepada guru-guru, kami berharap siswa bisa diajar dengan guru-guru yang lebih mumpuni,” pungkasnya.